Kamis, 09 Juli 2015

Arsitektur Vernakuler

Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan berjangkar pada tradisi etnik, serta dibangun oleh tukang berdasarkan pengalaman (trial and error), menggunakan teknik dan material lokal serta merupakan jawaban atas setting lingkungan tempat bangunan tersebut berada dan selalu membuka untuk terjadinya transformasi.
(Menurut Turan dalam buku Vernacular Architecture)
Sebagai produk budaya, arsitektur dipengaruhi oleh faktor lingkungan : geografis, geologis, iklim, suhu; faktor teknologi : pengelolaan sumber daya, ketrampilan teknis bangunan; faktor budaya : falsafah, persepsi, religi, struktur social dan keluarga, dan ekonomi.
(menurut Altman dalam buku Environtment and culture)
Berdasar tradisi cara membangunnya, vernacular dibagi menjadi bangunan menjadi grand-tradition dan folk-tradition. Pada klasifikasi folk-tradition ia menempatkan dua kelompok: kelompok arsitektur primitif dan arsitektur vernakular. Rapoport kemudian mengidentifikasi lanjut bahwa jenis arsitektur vernakular yang ada dapat dipisahkan sebagai vernakular-tradisional dan vernakular-modern. Terjadinya bentuk-bentuk atau model vernakular disebabkan oleh enam faktor yang dikenal sebagai modifying factor diantaranya adalah
  • Faktor Bahan
  • Metode Konstruksi
  • Faktor Teknologi
  • Faktor Iklim.
  • Pemilihan Lahan
  • Faktor sosial-budaya
(menurut Amos Rapoport dalam buku House Form and Culture)
Arsitektur vernakular adalah suatu karya arsitektur yang tumbuh dari arsitektur rakyat dengan segala macam tradisi dan mengoptimalkan atau memanfaatkan potensi-potensi lokal. Misalnya material,teknologi, pengetahuan, dsb. Dikarenakan arsitektur vernakular sangat mengoptimalkan potensi atau budaya lokal, maka suatu bangunan yang berkonsep vernakular sangat mempertimbangkan kelestarian lingkungan sehingga juga bersifat sustainable architecture. Arsitektur vernakular ditemukan secara trial and error oleh rakyat itu sendiri.
Arsitektur vernakular selalu berkaitan atau bahkan diidentikkan dengan arsitektur tradisional. Walaupun sering dikait-kaitkan tetap ada perbedaan antara kedua gaya tersebut.
Perbedaan antar arsitektur vernakular dengan arsitektur tradisional yaitu :
Arsitektur vernakular pada cara –cara mendesain dan mendirikan bangunan dilakukan dengan efektif dan efisien ditemukan melalui sistem trial and error.
Arsitektur tradisional adalah arsitektur yang dibuat dengan cara yang sama secara turun temurun dengan sedikit atau tanpa adanya perubahan-perubahan yang signifikan pada bangunan tersebut.


Contoh
Machiya di Kyoto, Jepang.
Machiya adalah townhouse, rumah rakyat di tengah kota, memiliki konsep asli sebagai tempat tinggal dan tempat usaha. Fisik bangunan mewadahi aktivitas usaha sekaligus aktivitas hidup sehari-hari (domestic activity). Machiya (townhouse) dan noka (rumah pertanian) merupakan dua kategori arsitektur vernakular Jepang dikenal sebagai minka (rumah rakyat). Machiya di Kyoto, kadang-kadang disebut kyomachiya yang mendefinisikan suasanan pusat kota Kyoto selama berabad abad dan merupakan bentuk yang menentukan standar Machiya di seluruh negeri
Machiya memiliki bentuk denah yang memanjang ke belakang. Dinding dan atap tersusun menjadi satu kesatuan. Bagian depan bangunan digunakan sebagai toko kemudian bagian belakang terdapat kamar berlantai kayu dan bertikar tatami kemudian juga terdapat dapur dan gudang. Desain dari Machiya ini memperhatikan iklim di lingkungan Kyoto yang bisa sangat dingin di musim dingin, dan sangat panas dan lembab di musim panas. Beberapa lapisan pintu geser (fusuma dan Shoji) digunakan untuk mengatur suhu; menutup semua layar di musim dingin sehingga mampu digunakan sebagai perlindungan dari dingin, ketika membuka mereka semua di musim panas mampu menahan panas dan kelembaban.


gambar denah dan fasad salah satu contoh Machiya

gambar aksonometri dan fasad Machiya


gambar kompleks Machiya



Source : http://ninavidya.blogspot.com/2011/05/pengertian-arsitektur-vernakular.html

0 komentar:

Posting Komentar