Arsitektur
vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur
rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan berjangkar pada tradisi
etnik, serta dibangun oleh tukang berdasarkan pengalaman (trial and error),
menggunakan teknik dan material lokal serta merupakan jawaban atas
setting lingkungan tempat bangunan tersebut berada dan selalu membuka
untuk terjadinya transformasi.
gambar kompleks Machiya
Source : http://ninavidya.blogspot.com/2011/05/pengertian-arsitektur-vernakular.html
(Menurut Turan dalam buku Vernacular Architecture)
Sebagai
produk budaya, arsitektur dipengaruhi oleh faktor lingkungan :
geografis, geologis, iklim, suhu; faktor teknologi : pengelolaan sumber
daya, ketrampilan teknis bangunan; faktor budaya : falsafah, persepsi,
religi, struktur social dan keluarga, dan ekonomi.
(menurut Altman dalam buku Environtment and culture)
Berdasar
tradisi cara membangunnya, vernacular dibagi menjadi bangunan menjadi
grand-tradition dan folk-tradition. Pada klasifikasi folk-tradition ia
menempatkan dua kelompok: kelompok arsitektur primitif dan arsitektur
vernakular. Rapoport kemudian mengidentifikasi lanjut bahwa jenis
arsitektur vernakular yang ada dapat dipisahkan sebagai
vernakular-tradisional dan vernakular-modern. Terjadinya bentuk-bentuk
atau model vernakular disebabkan oleh enam faktor yang dikenal sebagai modifying factor diantaranya adalah
- Faktor Bahan
- Metode Konstruksi
- Faktor Teknologi
- Faktor Iklim.
- Pemilihan Lahan
- Faktor sosial-budaya
(menurut Amos Rapoport dalam buku House Form and Culture)
Arsitektur vernakular adalah suatu karya arsitektur yang tumbuh dari arsitektur rakyat dengan segala macam tradisi dan mengoptimalkan atau memanfaatkan potensi-potensi lokal. Misalnya material,teknologi, pengetahuan, dsb. Dikarenakan
arsitektur vernakular sangat mengoptimalkan potensi atau budaya lokal,
maka suatu bangunan yang berkonsep vernakular sangat mempertimbangkan
kelestarian lingkungan sehingga juga bersifat sustainable architecture. Arsitektur vernakular ditemukan secara trial and error oleh rakyat itu sendiri.
Arsitektur vernakular selalu berkaitan atau bahkan diidentikkan dengan arsitektur tradisional. Walaupun sering dikait-kaitkan tetap ada perbedaan antara kedua gaya tersebut.
Perbedaan antar arsitektur vernakular dengan arsitektur tradisional yaitu :
Arsitektur vernakular pada cara –cara mendesain dan mendirikan bangunan dilakukan dengan efektif dan efisien ditemukan melalui sistem trial and error.
Arsitektur tradisional
adalah arsitektur yang dibuat dengan cara yang sama secara turun
temurun dengan sedikit atau tanpa adanya perubahan-perubahan yang
signifikan pada bangunan tersebut.
Contoh
Machiya di Kyoto, Jepang.
Machiya adalah townhouse, rumah rakyat di tengah kota, memiliki konsep asli sebagai tempat tinggal dan tempat usaha. Fisik bangunan mewadahi aktivitas usaha sekaligus aktivitas hidup sehari-hari (domestic activity). Machiya
(townhouse) dan noka (rumah pertanian) merupakan dua kategori
arsitektur vernakular Jepang dikenal sebagai minka (rumah rakyat).
Machiya di Kyoto, kadang-kadang disebut kyomachiya yang mendefinisikan
suasanan pusat kota Kyoto selama berabad abad dan merupakan bentuk yang
menentukan standar Machiya di seluruh negeri
Machiya memiliki bentuk denah yang memanjang ke belakang. Dinding dan atap tersusun menjadi satu kesatuan. Bagian depan bangunan digunakan sebagai toko kemudian bagian belakang terdapat kamar berlantai kayu dan bertikar tatami kemudian juga terdapat dapur dan gudang. Desain
dari Machiya ini memperhatikan iklim di lingkungan Kyoto yang bisa
sangat dingin di musim dingin, dan sangat panas dan lembab di musim
panas. Beberapa lapisan pintu geser (fusuma dan Shoji) digunakan untuk
mengatur suhu; menutup semua layar di musim dingin sehingga mampu
digunakan sebagai perlindungan dari dingin, ketika membuka mereka semua di musim panas mampu menahan panas dan kelembaban.
gambar denah dan fasad salah satu contoh Machiya
gambar aksonometri dan fasad Machiya
gambar kompleks Machiya
Source : http://ninavidya.blogspot.com/2011/05/pengertian-arsitektur-vernakular.html
0 komentar:
Posting Komentar